Cerita Pak Pur Bertahan Hidup di Semarang dengan Nasi Kotak Pemberian Orang saat PPKM Darurat
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Malam belum begitu larut, jarum jam masih menujukan pukul 20.10 WIB.
Namun tak ada lagi keramaian di kawasan Kota Lama, sepi senyap kala malam hari.
Sementara itu, Purwanto atau akrab disapa Pak Pur (57) tengah asyik duduk di atas becaknya.
Dia baru saja menghabiskan satu kotak nasi yang diberikan oleh dua gadis tak dikenal.
"Tadi ada yang ngasih dua perempuan muda naik motor matik enggak kenal siapa. Saya terima sambil bilang makasih," terangnya, Jumat (16/7/2021) malam.
Berhubung tak mengenal siapa pemberi nasi kotak itu dia lebih senang menyebut mereka sebagai hamba Allah.
Dia sangat bersyukur di tengah pemberlakuan PPKM Darurat masih dapat bertahan hidup meksi dengan cara dari memperoleh makan pemberian orang lain.
Untuk sekarang ini, dia mengaku tak ada penghasilan sama sekali. Roda becaknya tak berputar lantaran tak ada satupun penumpang yang naik becaknya.
"Saya ngandelin penumpang dari kawasan kota lama, hampir dua minggu tempat ini ditutup jadi tak ada penumpang," terangnya.
Dia pun hanya mengandalkan pemberian nasi kotak tersebut.
0 Response to "Cerita Pak Pur Bertahan Hidup di Semarang dengan Nasi Kotak Pemberian Orang saat PPKM Darurat"
Post a Comment