Meningkat Drastis Krematorium Cirebon Sudah Layani 100 Jenazah Pasien Covid-19 dalam 2 Bulan

CIREBON - Aktivitas kremasi jenazah pasien Covid-19 di Krematorium Yayasan Pancaka Seroja, Cirebon, Jawa Barat, mengalami peningkatan. Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, krematorium tersebut melayani sekitar 100 permintaan kremasi.

Ketua Krematorium Yayasan Pancaka Seroja, Ramlan Pandapotan mengatakan, lonjakan permintaan kremasi jenazah pasien Covid-19 paling tinggi terjadi pada bulan Juli 2021 ini. Dimana jumlah jenazah yang dikremasi sebanyak 160 jenazah. Sedangkan, kata dia, sekitar 130 jenazah pasien Covid-19 sudah dikremasi pada bulan Juni kemarin.

"Jenazah pasien Covid-19 dibulan Juli sampai saat ini sekitar 160 yang dikremasi. Untuk bulan Juni 130 jenazah pasien Covid-19 yang dikremasi," kata Ramlan kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (22/7/2021).

Sebelum pandemi, sambung dia, tepatnya pada bulan Maret 2020 lalu, rata-rata pihaknya mengkremasi 15-20 jenazah. Ia menilai, kenaikan paling tinggi untuk kremasi jenazah khususnya pasien Covid-19 mulai terjadi saat bulan Juni 2021.

Ia menjelaskan, jenazah pasien Covid-19 yang dikremasi di tempatnya tidak hanya berasal dari wilayah III Cirebon (Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka) saja. Melainkan ada juga dari daerah Bogor, Bandung, Jakarta, dan lainnya.

"Sekarang seratus lebih jenazah pasien Covid-19 yang dikremasi. Ini asalnya dari Ciayumajakuning, Bogor, Bandung, Jakarta, dan lainnya," ungkap Ramlan.

Meski permintaan kremasi meningkat, diakui Ramlan, pihaknya tidak memanfaatkan hal tersebut untuk mencari untung. Krematorium Yayasan Pancaka Seroja justru mematok tarif yang terbilang murah, yakni senilai Rp3 juta untuk satu jenazah pasien Covid-19.

Tarif kremasi ini, jelas Ramlan, memiliki rincian sekitar Rp2,5 juta untuk kremasi, serta Rp240 ribu digunakan untuk keperluan alat pelindung diri (APD) petugas kremasi dan disinfektan. Sedangkan sisanya Rp60 ribu digunakan sebagai biaya administrasi.

"Kita di sini kremasi jenazah itu untuk satu jenazahnya Rp2,5 juta. Kalau yang jenazah Covid-19 ada tambahan Rp240 ribu, untuk biaya APD, disinfektan, dan administrasi Rp 60 ribu. Kalau di larungin di laut abunya ditambah Rp200 ribu," ujar Ramlan.

Sementara itu, menanggapi adanya isu kartel kremasi jenazah pasien Covid-19 yang memiliki tarif sampai puluhan juta, ia mengaku pihaknya merasa tersudutkan. Sebab, dari kabar yang beredar kegiatan itu disebut-sebut melibatkan krematorium di Cirebon.

Sebelumnya

0 Response to "Meningkat Drastis Krematorium Cirebon Sudah Layani 100 Jenazah Pasien Covid-19 dalam 2 Bulan"

Post a Comment