Cerita Komandan Taliban CIA Hancurkan Markas di Afghanistan

Jakarta, CNN Indonesia --

Komandan pasukan khusus Taliban Badri 313, Mullah Hasnain, menceritakan pengalamannya menyaksikan Agen Intelijen Amerika Serikat (CIA) menghancurkan markas sendiri di Afghanistan.

Penghancuran markas CIA itu disebut-sebut untuk menghilangkan jejak-jejak intelijen dan fasilitas di sana.

Kepada The Times of Israel, Hasnain menunjukkan sisa-sisa bangunan yang ia sebut sebagai bekas markas CIA di distrik Deh Sabz, Afghanistan.


Tampak pula kendaraan roda empat mulai sedan hingga truk yang sudah gosong terbakar. Hasnain mengungkapkan bahwa CIA meledakkan semua fasilitas di markas mereka itu.

Hasnain mengaku ia dan pasukannya hanya bisa menyaksikan dari dekat tanpa boleh melakukan serangan.

"Kami membiarkan mereka pergi dengan aman dan melihat sisa-sisa yang mereka tinggalkan," kata Hasnain.

"Sebelum pergi, mereka (CIA) menghancurkan semuanya," ia melanjutkan ceritanya tentang CIA tinggalkan Afghanistan.

Sebelumnya kompleks CIA di distrik Deh Sabz itu dikenal sebagai fasilitas dengan keamanan yang amat ketat.

Setelah Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus, militer AS. Begitu pula CIA yang berusaha menghilangkan semua jejak-jejak mereka di Afghanistab.

Hasnain pun menyaksikan kesibukan para personel CIA dari kejauhan ketika berusaha menghilangkan jejak-jejak di distrik itu.

"Kami berada di sana selama sembilan hingga 10 hari. Kami tidak mencegah mereka (CIA), termasuk rombongan terakhir yang ke Bandara Kabul," tutur Hasnain.

"Kami tidak menyerang mereka karena kami mengikuti perintah dari para petinggi kami," ia menambahkan.

Hasnain menunjuk ke arah bekas gudang amunisi. Hanya puing-puing bangunan dan sisa-sisa logam di sana.

Ia kemudian menunjuk ke arah area lain yang terdapat ratusan roket dan peledak lainnya tersimpan.

"Tolong jangan pindahkan granat-granat itu. Kami masih bisa menembak menggunakan itu semua," terang Hasnain.

(bac)

[Gambas:Video CNN]

0 Response to "Cerita Komandan Taliban CIA Hancurkan Markas di Afghanistan"

Post a Comment