4 Tips Membeli Motor Bekas Jangan Sampai Tertipu
Sepeda motor menjadi barang yang cukup dibutuhkan bagi banyak kalangan. Mulai dari pelajar, pekerja, hingga pengusaha membutuhkannya untuk mempermudah mobilitas mereka dalam bepergian. Oleh karena itu, aktivitas jual beli sepeda motor menjadi salah satuyang sering dilakukan. Tidak hanya motor baru, motor bekas atau second juga jamak diperjual-belikan.
Membeli motor bekas menjadi pilihan banyak orang dikarenakan harganya yang lebih murah dibanding motor baru. Jika beruntung, kita dapat memiliki motor dengan kondisi hampir seperti baru dengan selisih harga hingga jutaan rupiah. Selain itu, beberapa motor bekas laris di pasaran karena sudah tidak diproduksi lagi oleh pabrikannya.
Namun, membeli motor bekas bukan tanpa risiko. Tidak sedikit pembeli yang merasa tertipu setelah membeli motor bekas. Kasus yang sering terjadi adalah harga motor tersebut di atas harga pasaran, atau ternyata kondisi motornya tidak sesuai yang disampaikan oleh penjual.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli sebuah motor bekas, kita harus benar-benar teliti mulai dari asal-usul hingga kondisi luar-dalam motor tersebut. Sebagai pedoman saat akan membeli motor bekas, berikut ini adalah tips-tipsnya :
1. Ketahui Harga Pasaran
Motor bekas memiliki harga pasarannya masing-masing tergantung tipe, merk, tahun produksi, hingga kondisi dan kelengkapan dokumen atau surat-surat. Ada tipe motor yang harga jual bekasnya relatif stabil dan tidak turun terlalu jauh dari harga baru, biasanya dari pabrikan Honda dan Yamaha. Namun, adapula tipe motor yang harga jual bekasnya turun jauh dari harga barunya.
Hal ini harus dipahami oleh calon pembeli dikarenakan banyak penjual yang mematok harga awal di atas harga pasaran. Tentu kita tidak ingin membeli motor yang harganya diatas harga pasaran, uang selisihnya dapat digunakan untuk keperluan lain seperti servis maupun modifikasi. Jika kita tahu harga pasarannya, kita dapat menawar dengan harga yang sesuai, tidak terlalu tinggi maupun tidak terlalu rendah.
Mengetahui harga pasaran juga dapat menghindarkan kita dari jenis tipuan lain. Misalnya ada yang menjual motor dengan harga jauh dibawah harga pasaran, kita harus meneliti penyebabnya, bisa jadi motor tersebut hasil penggelapan maupun pencurian.
Untuk mengetahui harga pasaran, kita dapat bertanya-tanya kepada orang di bengkel atau kepada banyak penjual lainnya. Selain itu kita dapat melihat harga-harga di marketplace. Di situs tersebut, terpampang banyak unit kendaraan bekas dengan harganya masing-masing. Kita dapat mengambil rata-rata dari berbagai harga yang ditawarkan.
2. Pilih Penjual yang Terpercaya
Selain penjual yang mematok harga di atas harga pasaran, ada juga penjual nakal yang tidak jujur dalam menjelaskan kondisi motor. Bahkan banyak penjual yang memanipulasi sedemikian rupa sehingga motor menjadi tampak lebih bagus dari kondisi sebenarnya. Misalnya dengan memoles silikon sehingga motor lebih mengkilap, atau menggunakan oli yang lebih kental dari spesifikasi standar agar mesin yang sudah aus terdengar masih halus. Ada tiga tipe penjual motor bekas.
Pertama adalah penjual yang menjual motor pribadinya. Biasanya mereka menjual karena butuh dana atau karena ingin ganti motor. Tipe penjual ini cukup aman apalagi ketika kita mengenal penjualnya secara pribadi karena mereka menjual motor yang mereka pakai sendiri.
Pembeli hanya harus meneliti kondisinya dan mengetahui penggunaannya untuk apa. Motor yang digunakan untuk antar jemput anak sekolah saja tentu kondisinya berbeda dengan motor yang digunakan untuk pergi ke ladang dan membawa hasil panen.
Kedua adalah makelar non-dealer. Mereka adalah orang-orang yang secara pribadi aktif melakukan aktivitas jual beli motor bekas. Mereka bisa menjualkan motor milik orang lain tanpa membelinya terlebih dahulu, jadi mereka hanya menjadi perantara saja. Namun bagi makelar yang memiliki modal, biasanya akan membeli motor bekas dari orang lain terlebih dahulu lalu menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.
Membeli pada penjual tipe ini memiliki risiko yang lebih tinggi dibanding dengan tipe sebelumnya. Hal ini dikarenakan makelar yang sudah lama hidup dalam usaha ini akan memiliki ide-ide agar motornya laku dengan harga yang tinggi, bahkan beberapa orang sampai memanipulasi kondisi kendaraannya. Terlebih jika pembeli tidak mengenal penjualnya, dia akan kesulitan jika akan melakukan komplain terhadap unit yang sudah dibeli.
Ketiga, adalah dealer atau bursa jual beli motor bekas. Penjual tipe ini memiliki showroom yang menyajikan beberapa motor bekas untuk dipilih oleh calon pembeli yang datang. Meskipun terlihat meyakinkan, bukan berarti membeli motor bekas di dealer tidak memiliki risiko.
Tidak jarang pemilik bursa atau dealer motor bekas sebelumnya adalah makelar non-dealer yang sudah sukses hingga mampu membuka showroom. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, carilah dealer atau showroom yang memiliki reputasi yang baik.
Ketiga tipe penjual motor bekas memiliki risikonya masing-masing. Maka pilihlah penjual yang benar-benar terpercaya. Hal yang paling penting, usahakan memilih penjual yang bersedia memberi garansi untuk produk yang mereka jual.
3. Periksa Kelengkapan Dokumen
Dokumen yang harus dimiliki oleh kendaraan bermotor adalah STNK dan BPKB. Dua dokumen ini menjadi jaminan bahwa kendaraan tersebut aman asal-usulnya. Namun, masih banyak aktivitas jual beli kendaraan yang tidak memiliki surat-surat tersebut. Hal ini dikarenakan harga motor tanpa surat-surat jauh lebih murah dibanding dengan motor yang komplit.
Namun, membeli motor tanpa dokumen yang lengkap sangat berbahaya karena asal-usul motornya tidak jelas. Bisa jadi motor tersebut hasil pencurian atau penggelapan. Selain itu, mungkin motor tersebut adalah motor yang masih dalam masa fidusia atau kredit yang belum lunas sehingga BPKB masih ditahan oleh perusahaan finance.
Jika kita membeli motor yang belum lunas angsurannya, besar kemungkinan kita akan dihadang oleh debt collector dan dipaksa mengembalikan motor tersebut ke perusahaan finance yang membiayai.
4. Gunakan Pihak Ketiga untuk Memeriksa Motor
Jangan tergiur kondisi luar motor karena hal tersebut dapat dimanipulasi. Periksa dengan teliti hingga bagian-bagian seperti mesin dan kelistrikannya. Jika tidak terlalu paham, kita bisa mengajak montir atau mekanik dari bengkel terpercaya untuk memeriksanya.
Montir atau mekanik dapat memeriksa apakah kendaraan tersebut dalam kondisi baik atau tidak. Tidak masalah mengeluarkan sedikit ongkos untuk membayar montir daripada tertipu oleh penjual yang nakal.
Demikian tips membeli sepeda motor bekas. Tips ini juga dapat diterapkan ketika membeli kendaraan bekas lain misalnya mobil bekas.
0 Response to "4 Tips Membeli Motor Bekas Jangan Sampai Tertipu"
Post a Comment